Pada tahun 2001, insiden infeksi tempat operasi di Vietnam dilaporkan 8,6% untuk yang terkontaminasi bersih, 12,2% untuk yang terkontaminasi dan 43,9% untuk luka kotor.
(D Nguyen et. Al. Menginfeksi. Contr. Hosp. Epidemiol. 2001 Agustus, 22 (8)).

Insiden infeksi situs bedah keseluruhan dilaporkan 12,5%, tetapi meningkat menjadi 22,8% pada luka yang terkontaminasi berakhir dengan 44,6% pada luka kotor. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan kendaraan bermotor, yang merupakan penyebab utama rawat inap bedah ortopedi terkait trauma di Vietnam saat ini (L.T. Thu et al, Journal of Hospital Infections (2005) 60, 360-367).

Angka-angka ini didukung oleh penilaian tingkat infeksi situs bedah di tujuh kota di Vietnam masih 15,8% dalam kasus pengurangan fraktur terbuka
(Nguyen Viet Hung et al. Surg. Infect. 2016 Apr; 17 (2): 243-9).

Selain itu dilaporkan, bahwa ada peningkatan tingkat resistensi antimikroba terhadap sefalosporin dan aminoglikosida generasi ketiga (Annette H. Sohn et.al. Inf. Contr. & Hosp. Epidemiol. Juli 2002, Vol 23, Edisi 7, hal 382 -387).
Telah diketahui secara luas, bahwa antibiotik yang sering diterapkan secara sistemik tidak mencapai tingkat konsentrasi yang diinginkan di sekitar lokasi bedah yang terkena, terutama pada tulang tanpa memiliki risiko efek samping, karena dosis tinggi yang terlalu tinggi untuk diterapkan.

Synjectos VN LLC akan fokus pada apa kebutuhan pelanggan kami, oleh karena itu kami tidak berkembang dalam waktu dekat solusi untuk memberikan produk inovatif lain di tangan ahli bedah untuk memulihkan kesehatan pasien mereka dalam hal luka yang terinfeksi.